Rabu, 07 Desember 2016

LAPORAN IV : ENCODER

I.  Tujuan
  • Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja encoder
  • Mahasiswa dapat mengetahui rangkaian encoder
II.  Teori Dasar

Encoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang lebih dikenal oleh manusia ke dalam kode yang kurang dikenal manusia. Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD). 


Blog Diagram Digital Encoder
  • Encoder 8 to 3 (Octal to Biner Encoder)


Rangkaian Gerbang Logika Encoder

  • Encoder 8 to 3 (Octal to Biner Encoder)






Tabel Kebenaran Rangkaian

  • Encoder 8 to 3 (Octal to Biner Encoder)




III.   Alat Dan Bahan
  • Protoboard
  • IC7432
  • Kabel Penghubung
  • Multimeter
  • Resistor 100Ω
  • LED
  • PowerSupply

IV.  Langkah Kerja
  • siapkan alat dan bahan yang digunakan
  • rangkailah di protoboard pada gambar dibawah :
  • ujilah pada tabel kebenaran


V.  Analisa

  • apabila input dalam keadaan logika D1=0, D2=0, D3=0, D4=0, D5=0, D6=0, D7=0, Maka output yang dihasilkan pada Qo=1, Q1=0, Q2=0
  •  apabila input dalam keadaan logika D1=1, D2=0, D3=0, D4=0, D5=0, D6=0, D7=0, Maka output yang dihasilkan pada Qo=0, Q1=1, Q2=0
  • apabila input dalam keadaan logika D1=0, D2=1, D3=0, D4=0, D5=0, D6=0, D7=0, Maka output yang dihasilkan pada Qo=1, Q1=1, Q2=0
  • apabila input dalam keadaan logika D1=0, D2=0, D3=1, D4=0, D5=0, D6=0, D7=0, Maka output yang dihasilkan pada Qo=0, Q1=0, Q2=1
  • apabila input dalam keadaan logika D1=0, D2=0, D3=0, D4=1, D5=0, D6=0, D7=0, Maka output yang dihasilkan pada Qo=1, Q1=0, Q2=1
  • apabila input dalam keadaan logika D1=0, D2=0, D3=0, D4=0, D5=1, D6=0, D7=0, Maka output yang dihasilkan pada Qo=0, Q1=1, Q2=1
  • apabila input dalam keadaan logika D1=0, D2=0, D3=0, D4=0, D5=0, D6=1, D7=0, Maka output yang dihasilkan pada Qo=1, Q1=1, Q2=1

VI.  Kesimpulan
  • Encoder merupakan rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi untuk di kodekan.

1 komentar: